Selasa, 13 Oktober 2015

Pengelolaan Irigasi Sistem Pompa pada Lahan Sawah Bero di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan


Penelitian ini bertujuan untuk;
(1). Mempelajari pola pengelolaan dan tingkat profitabilitas usaha pompa air,
(2). Mengukur nilai pendapatan pemakai air pada lahan sawah tadah hujan dengan setelah menggunakan irigasi system pompa, dan
(3). Mengukur batas kelayakan usia ekonomis minimum mesin pompa air untuk diremajakan serta kemampuan memberikan laba kepada pengusaha bersangkutan.
Analisis deskriptif dilakukan untuk melihat gambaran dan fenomena pengelolaan yang terjadi di lapang. Sedang pengukuran ekonomis digunakan beberapa analisis yaitu;
(1). Analisis laba invastasi,
(2). Analisis laba ekonomi petani, dan
(3). Analisis usia ekonomis mesin pompa.
Untuk mewujudkan penelitian ini, maka dilakukan pengamatan visual di lapang, mengumpulkan data dan informasi dari responden. Penelitian ini menggunakan metode survey, dan telah dilaksanakan di Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Hasil pengamatan di lapang menunjukkan bahwa dari 64 sel implikasi pengelolaan irigasi, hanya terdapat 24 sel yang aktif dalam irigasi system pompa. Ini berarti kegiatan yang efektif bekerja baru mencapai 37,50 %.  Kegiatan tersebut yaitu terdapat tiga sisi di dalam kegiatan penggunaan air, dua sisi di dalam struktur pengendalian, dan empat sisi di dalam kegiatan organisasi.
Pendapatan riil usahatani sebelum ada irigasi adalah sebesar Rp. 2.971.578,80 pertahun, dan setelah ada irigasi diperoleh sebesar Rp. 6.493.946,20 pertahun atau meningkat 118,54 %. Sedang bila dihitung pendapatan cabang usahatani padi setiap hektar sebelum ada irigasi diperolehsebesar Rp. 2.330.238,80 per tahun, dan setelah ada irigasi diperoleh sebesar Rp. 8.080.521,90 per tahun atau meningkat 246,77 %.
Analisis ekonomis menunjukkan bahwa laba ekonomis petani berdasarkan penerimaan diperoleh sebesar Rp. 9.248.748,50  sedang berdasarkan pendapatan bersih diperoleh sebesar Rp. 5.750.282,80.  Pihak pengelola pompa (ditinjau dari aspek bisnis usaha swasta) memperoleh laba investasi 34,38 % atau sebesar Rp. 16.330.887,- atau investasi yang ditanamkan sebesar Rp. 47.500.000,-
Hasil analisis usia ekonomis mesin pompa menunjukkan bahwa berdasarkan masa pemulihan modal diperolah waktu 2,9 tahun, sedang berdasarkan nilai kemunduran prestasi mesin diperoleh batas minimum 5,9 tahun untuk diremajakan.








Penentuanbatas waktu layak dilaksanakan peremajaan mesin, lebih lanjut digunakan perhitungan NPV.  Hasilnya diperoleh positif pada tahun ke lima yang berarti bahwa usaha tersebut telah mampu mengadakan peremajaan mesin pompa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar