Rabu, 21 Oktober 2015

Menanam Sayur di Lahan Sempit

 
      


Menanam sayur dimedia apa saja merupakan hobbi yang mendatangkan hasil dari kegiatan sehari-hari, paling tidak dapat mengurangi pengeluaran untuk belanja sayur setiap hari. Rancangan lahan super-sempit dapat menghasilkan berbagai jenis sayuran seperti yang terlihat pada gambar di atas antara lain bayam, sawi, saledri, cabe, selada dan sambung nyawa sebagai lalapan. Gambar di atas merupakan bagian sebuah gasebo yang berdiri di atas lahan sempit dimana semua pinggiran samping dan belakang dipenuhi dengan sayuran seperti yang disebutkan tadi, kemudian bagian bawah gazebo dijadikan kolam ikan atau sebagai aquarium besar yang berukuran 160 x 160 cm untuk memelihara ikan Bawal, yang mana dalam tempo 3 bulan sudah dapat dipanen sejumlah 50 ekor. Bukan itu saja, dibelakang sudur Gazebo terdapat kandang ayam yang dapat memelihara dan menampung kurang lebih 10 ekor ayam potong dimana setiap bulan dapat dipanen/dipotong ayamnya.
Oleh karena itu, untuk pertanian kota tidak ada kata tidak ada tempat atau lahan untuk menyalurkan hobbi. Lakukan mulai sekarang juga. Ajak keluarga menanam sayur disekitar rumah, atau disetiap ruang yang dapat menciptakan hijauan dan kesehatan. Dengan bertanam sayur pada lahan sempit dapat tersalurkan hobbi, dapat berolah raga karena setiap melakukan penyiraman dan pembersihan gulma dapat menggerakkan otot-otot, dan hasil nya dapat memetik sayur segar nan sehat.

  

Luasan lokasi 8,5 x 14 meter dengan rumah Type 45 dan halaman rumah hanya 2 meter free di depan sehingga dibuat teras diatas rumah (bertingkat) yang dapat berfungsi sebagai pekarangan tempat aktifitas tanaman sayur organik. 







 

 











Selasa, 13 Oktober 2015

Pengelolaan Irigasi Sistem Pompa pada Lahan Sawah Bero di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan


Penelitian ini bertujuan untuk;
(1). Mempelajari pola pengelolaan dan tingkat profitabilitas usaha pompa air,
(2). Mengukur nilai pendapatan pemakai air pada lahan sawah tadah hujan dengan setelah menggunakan irigasi system pompa, dan
(3). Mengukur batas kelayakan usia ekonomis minimum mesin pompa air untuk diremajakan serta kemampuan memberikan laba kepada pengusaha bersangkutan.
Analisis deskriptif dilakukan untuk melihat gambaran dan fenomena pengelolaan yang terjadi di lapang. Sedang pengukuran ekonomis digunakan beberapa analisis yaitu;
(1). Analisis laba invastasi,
(2). Analisis laba ekonomi petani, dan
(3). Analisis usia ekonomis mesin pompa.
Untuk mewujudkan penelitian ini, maka dilakukan pengamatan visual di lapang, mengumpulkan data dan informasi dari responden. Penelitian ini menggunakan metode survey, dan telah dilaksanakan di Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Hasil pengamatan di lapang menunjukkan bahwa dari 64 sel implikasi pengelolaan irigasi, hanya terdapat 24 sel yang aktif dalam irigasi system pompa. Ini berarti kegiatan yang efektif bekerja baru mencapai 37,50 %.  Kegiatan tersebut yaitu terdapat tiga sisi di dalam kegiatan penggunaan air, dua sisi di dalam struktur pengendalian, dan empat sisi di dalam kegiatan organisasi.
Pendapatan riil usahatani sebelum ada irigasi adalah sebesar Rp. 2.971.578,80 pertahun, dan setelah ada irigasi diperoleh sebesar Rp. 6.493.946,20 pertahun atau meningkat 118,54 %. Sedang bila dihitung pendapatan cabang usahatani padi setiap hektar sebelum ada irigasi diperolehsebesar Rp. 2.330.238,80 per tahun, dan setelah ada irigasi diperoleh sebesar Rp. 8.080.521,90 per tahun atau meningkat 246,77 %.
Analisis ekonomis menunjukkan bahwa laba ekonomis petani berdasarkan penerimaan diperoleh sebesar Rp. 9.248.748,50  sedang berdasarkan pendapatan bersih diperoleh sebesar Rp. 5.750.282,80.  Pihak pengelola pompa (ditinjau dari aspek bisnis usaha swasta) memperoleh laba investasi 34,38 % atau sebesar Rp. 16.330.887,- atau investasi yang ditanamkan sebesar Rp. 47.500.000,-
Hasil analisis usia ekonomis mesin pompa menunjukkan bahwa berdasarkan masa pemulihan modal diperolah waktu 2,9 tahun, sedang berdasarkan nilai kemunduran prestasi mesin diperoleh batas minimum 5,9 tahun untuk diremajakan.








Penentuanbatas waktu layak dilaksanakan peremajaan mesin, lebih lanjut digunakan perhitungan NPV.  Hasilnya diperoleh positif pada tahun ke lima yang berarti bahwa usaha tersebut telah mampu mengadakan peremajaan mesin pompa.