Pengelolaan Irigasi
Sistem Pompa pada Lahan Sawah Bero di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan
Penelitian ini bertujuan untuk;
(1). Mempelajari pola pengelolaan dan
tingkat profitabilitas usaha pompa air,
(2). Mengukur nilai pendapatan
pemakai air pada lahan sawah tadah hujan dengan setelah menggunakan irigasi
system pompa, dan
(3). Mengukur batas kelayakan usia
ekonomis minimum mesin pompa air untuk diremajakan serta kemampuan memberikan
laba kepada pengusaha bersangkutan.
Analisis deskriptif
dilakukan untuk melihat gambaran dan fenomena pengelolaan yang terjadi di
lapang. Sedang pengukuran ekonomis digunakan beberapa analisis yaitu;
(1). Analisis laba invastasi,
(2). Analisis laba ekonomi petani,
dan
(3). Analisis usia ekonomis mesin
pompa.
Untuk mewujudkan
penelitian ini, maka dilakukan pengamatan visual di lapang, mengumpulkan data
dan informasi dari responden. Penelitian ini menggunakan metode survey, dan
telah dilaksanakan di Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Hasil pengamatan di
lapang menunjukkan bahwa dari 64 sel implikasi pengelolaan irigasi, hanya
terdapat 24 sel yang aktif dalam irigasi system pompa. Ini berarti kegiatan
yang efektif bekerja baru mencapai 37,50 %.
Kegiatan tersebut yaitu terdapat tiga sisi di dalam kegiatan penggunaan
air, dua sisi di dalam struktur pengendalian, dan empat sisi di dalam kegiatan
organisasi.
Pendapatan riil
usahatani sebelum ada irigasi adalah sebesar Rp. 2.971.578,80 pertahun, dan
setelah ada irigasi diperoleh sebesar Rp. 6.493.946,20 pertahun atau meningkat
118,54 %. Sedang bila dihitung pendapatan cabang usahatani padi setiap hektar
sebelum ada irigasi diperolehsebesar Rp. 2.330.238,80 per tahun, dan setelah
ada irigasi diperoleh sebesar Rp. 8.080.521,90 per tahun atau meningkat 246,77
%.
Analisis ekonomis
menunjukkan bahwa laba ekonomis petani berdasarkan penerimaan diperoleh sebesar
Rp. 9.248.748,50 sedang berdasarkan
pendapatan bersih diperoleh sebesar Rp. 5.750.282,80. Pihak pengelola pompa (ditinjau dari aspek
bisnis usaha swasta) memperoleh laba investasi 34,38 % atau sebesar Rp. 16.330.887,-
atau investasi yang ditanamkan sebesar Rp. 47.500.000,-
Hasil analisis usia
ekonomis mesin pompa menunjukkan bahwa berdasarkan masa pemulihan modal
diperolah waktu 2,9 tahun, sedang berdasarkan nilai kemunduran prestasi mesin
diperoleh batas minimum 5,9 tahun untuk diremajakan.
Penentuanbatas waktu
layak dilaksanakan peremajaan mesin, lebih lanjut digunakan perhitungan
NPV. Hasilnya diperoleh positif pada
tahun ke lima yang berarti bahwa usaha tersebut telah mampu mengadakan
peremajaan mesin pompa.